Perbankan

OJK Nyatakan Perbankan Nasional Mantap Dukung Pembiayaan Hijau

OJK Nyatakan Perbankan Nasional Mantap Dukung Pembiayaan Hijau
OJK Nyatakan Perbankan Nasional Mantap Dukung Pembiayaan Hijau

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan bahwa perbankan nasional terus menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendukung pembiayaan hijau, sejalan dengan prinsip environmental, social, and governance (ESG) yang semakin menjadi pusat perhatian dunia. Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk mencapai target net zero emission yang telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 2060 atau bahkan lebih cepat.

Dian Ediana Rae, selaku Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan (PBKN) OJK, dalam pernyataannya yang disampaikan di Jakarta pada Senin, menyoroti tren positif dalam peningkatan kredit atau pembiayaan hijau. "Tren peningkatan kredit atau pembiayaan hijau tersebut diproyeksikan akan terus meningkat, seiring dengan dukungan perbankan terhadap target net zero emission pemerintah Indonesia pada tahun 2060 atau lebih cepat," ungkap Dian.

Dukungan perbankan ini didorong oleh beberapa inisiatif penting yang dirilis oleh OJK. Salah satunya adalah panduan Climate Risk Management and Scenario Analysis (CRMS). Panduan ini berfungsi sebagai kerangka terpadu yang mencakup aspek tata kelola, strategi, manajemen risiko, dan pengungkapan, yang semua berperan penting untuk membantu bank dalam menilai ketahanan model bisnis mereka terhadap dampak perubahan iklim.

Lebih lanjut, penekanan pada Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Indonesia (TKBI) versi 2 yang sudah diterbitkan pada Februari 2025 semakin memperkuat langkah ini. Taksonomi ini memainkan peran krusial sebagai panduan bagi sektor keuangan dalam mengidentifikasi dan mengalokasikan pembiayaan ke proyek-proyek yang hijau dan berkelanjutan. Taksonomi tersebut mendukung upaya dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia, memberikan klasifikasi aktivitas ekonomi yang mendorong keberlanjutan.

Namun, perjalanan menuju keuangan berkelanjutan memiliki tantangan di ranah global. Dian menambahkan bahwa tantangan terhadap penerapan sustainable finance secara global kini semakin kompleks, terutama ditandai dengan keputusan Amerika Serikat untuk mundur dari komitmen Paris Agreement, serta bank-bank AS yang menarik diri dari Net-Zero Banking Alliance. Meski demikian, Dian mengingatkan bahwa Indonesia tetap berkomitmen menjalankan sustainable finance berdasarkan kepentingan dan kebijakan domestik, selain tetap memperhatikan komitmen Republik Indonesia dalam forum internasional.

Statistik terbaru menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam penyaluran kredit atau pembiayaan berkelanjutan. Pada tahun 2023, total penyaluran kredit perbankan nasional untuk pembiayaan berkelanjutan mencapai angka fantastis yakni Rp1.959 triliun. Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dibandingkan dengan Rp1.409 triliun pada tahun 2022.

Meskipun data penyaluran kredit berkelanjutan untuk tahun 2024 masih dalam proses pelaporan, OJK telah menetapkan batas waktu pelaporan. Sesuai dengan Peraturan OJK Nomor 51/POJK.03/2017 Tahun 2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik, bank-bank diharapkan dapat menyelesaikan laporan mereka tepat waktu.

Dengan tren positif dalam pembiayaan hijau ini, Indonesia menunjukkan bahwa komitmen terhadap lingkungan dan keberlanjutan bukan sekedar wacana, tetapi telah menjadi bagian dari kebijakan strategis dalam sektor keuangan. Namun, komitmen ini tetap memerlukan dukungan dari berbagai pihak termasuk pemerintah, industri perbankan, hingga setiap individu dalam masyarakat.

Ke depan, tantangan serta peluang dalam pembiayaan hijau dan berkelanjutan akan terus berkembang. Kombinasi antara regulasi yang jelas, dukungan teknologi, serta keinginan yang teguh dari semua pemangku kepentingan merupakan kunci untuk memastikan bahwa Indonesia dapat mencapai tujuan-tujuan keberlanjutan yang telah dicanangkan. Perbankan hijau tidak hanya tentang keuntungan ekonomi, tetapi juga mengenai masa depan bumi yang lebih baik bagi generasi berikutnya.

Dian Ediana Rae menutup pernyataannya dengan optimisme, "Dengan dukungan yang kuat serta regulasi yang tepat, saya yakin kita dapat terus meningkatkan kontribusi perbankan terhadap pembiayaan hijau dan berkelanjutan. Ini adalah langkah penting menuju Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan."

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index