cara cek kesehatan keuangan

7 Cara Cek Kesehatan Keuangan Pribadi yang Wajib Dicoba

7 Cara Cek Kesehatan Keuangan Pribadi yang Wajib Dicoba
cara cek kesehatan keuangan

Cara cek kesehatan keuangan menjadi langkah penting untuk memastikan kondisi finansial tetap sehat.

 Jika kamu ingin menjaga keuanganmu dalam keadaan optimal, ada berbagai metode yang bisa dilakukan untuk mengevaluasi dan memperbaiki stabilitas finansialmu.

Yuk, pelajari lebih lanjut tentang cara cek kesehatan keuangan dalam artikel ini!

Apa Itu Financial Check Up?

Kondisi keuangan seseorang dapat dinilai melalui hasil dari proses financial checkup. Financial checkup adalah pemeriksaan berkala terhadap keadaan keuangan. 

Tujuan dari proses ini adalah untuk mengevaluasi dan memastikan bahwa keuangan tetap berada di jalur yang benar, sehingga memungkinkan tercapainya berbagai tujuan keuangan.

Melakukan financial checkup secara rutin dan dengan cara yang tepat akan membantu kamu mengenali masalah keuangan lebih awal. 

Dengan begitu, kamu bisa segera mengambil langkah untuk menyelesaikan masalah tersebut. Selain itu, financial checkup juga sangat berguna dalam mengontrol pengeluaran agar tetap terkendali.

Kesehatan keuangan mencakup kemampuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mengelola utang secara bijak, serta menyisihkan dana untuk tabungan, dana pensiun, dan dana darurat. 

Ketika keuanganmu berada dalam kondisi sehat, kamu juga dapat membeli asuransi sebagai bentuk perlindungan diri. Asuransi ini akan membantu melindungi keuangan dari risiko yang mungkin terjadi di masa depan.

Manfaat Cek Kesehatan Keuangan

Memiliki keuangan yang sehat dan stabil adalah impian semua orang. Namun, definisi keuangan sehat bisa berbeda bagi setiap individu. 

Untuk memastikan keuanganmu berada dalam kondisi yang baik, penting untuk melakukan pengecekan secara berkala. Keuangan yang sehat dapat dikenali dari beberapa tanda spesifik. Berikut adalah manfaat melakukan cek kesehatan keuangan:

1. Mengontrol Keuangan dengan Lebih Baik

Salah satu keuntungan utama dari financial checkup adalah memberikan kendali penuh atas keuangan. Proses pengecekan ini melibatkan pencatatan semua pengeluaran secara rinci. 

Langkah ini bertujuan untuk mengevaluasi apakah pengeluaran yang dilakukan sudah sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan.

Jika ternyata pengeluaranmu melebihi anggaran, itu merupakan sinyal untuk segera melakukan evaluasi. 

Dengan begitu, kamu dapat mengidentifikasi kebutuhan yang melebihi batas anggaran dan mengambil langkah untuk menguranginya agar pengeluaran tetap terkendali. Sudahkah kamu mencatat dan memeriksa pengeluaran rutinnya secara rinci?

2. Memahami Kondisi Keuangan dengan Lebih Baik

Melakukan pengecekan berkala terhadap kesehatan keuangan memberikan manfaat besar, salah satunya adalah pemahaman yang lebih mendalam tentang kondisi keuanganmu.

Saat melakukan financial checkup, selain memeriksa pengeluaran, penting juga untuk memperhatikan jumlah total pemasukan. Mengapa hal ini penting? Karena hal tersebut memungkinkanmu untuk menilai kondisi keuangan secara keseluruhan.

Kesehatan keuangan dapat dinilai melalui cash flow, apakah dalam kondisi positif atau negatif. Jika cash flow menunjukkan angka negatif, itu adalah tanda bahwa kamu perlu lebih memperhatikan pengeluaran. 

Kamu bisa mengurangi pengeluaran di pos tertentu atau menambah pemasukan dengan mencari penghasilan tambahan, seperti menjadi dropshipper, pekerja lepas, berinvestasi, atau mencoba peluang lainnya.

3. Mempersiapkan Keuangan untuk Masa Depan

Bagi kamu yang masih ragu tentang pentingnya melakukan tes kesehatan finansial, sudahkah kamu menyadari manfaat besar yang bisa diperoleh? 

Dengan mengevaluasi kondisi keuangan saat ini, kamu dapat mulai merancang tujuan finansial jangka panjang. 

Selain itu, kamu juga bisa mengidentifikasi langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencapai tujuan tersebut, sehingga keuanganmu lebih siap menghadapi masa depan.

4. Membuat Keputusan yang Lebih Tepat

Kondisi keuangan memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam proses pengambilan keputusan. 

Sudahkah kamu memeriksa kondisi keuanganmu saat ini? Dengan melakukan pengecekan, kamu akan lebih mudah dan lebih tepat dalam membuat keputusan terkait keuangan.

Sebagai contoh, setelah mengetahui posisi keuangan terkini, kamu dapat menentukan apakah tujuan finansial tertentu, seperti renovasi rumah, dapat segera diwujudkan. 

Jika dana yang tersedia mencukupi, kamu bisa langsung mengambil keputusan untuk melaksanakan renovasi yang mungkin telah direncanakan sejak beberapa tahun lalu.

Indikator Kesehatan Keuangan

Berbicara mengenai kesehatan keuangan, banyak orang mungkin belum memahami bagaimana cara mengukur tingkat kesehatan keuangan mereka. Beberapa indikator berikut dapat digunakan untuk mengenali ciri keuangan yang sehat:

1. Penghasilan yang Stabil dan Jelas

Salah satu tanda keuangan yang sehat adalah memiliki penghasilan yang stabil dan dapat diandalkan. 

Penghasilan ini tidak selalu harus berasal dari gaji tetap, tetapi juga bisa dari sumber lain, seperti pekerjaan lepas atau usaha yang memberikan pendapatan secara konsisten.

Dengan memiliki penghasilan yang stabil, seseorang dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa kesulitan.

Selain itu, penghasilan yang jelas juga memungkinkan seseorang untuk menyisihkan sebagian dana untuk tabungan maupun investasi, sehingga memberikan perlindungan finansial di masa depan.

2. Anggaran Pengeluaran yang Tertata

Penghasilan yang stabil saja tidak cukup untuk menunjukkan keuangan yang sehat. Salah satu indikator penting lainnya adalah memiliki anggaran pengeluaran yang rinci.

Anggaran pengeluaran menunjukkan adanya perencanaan yang matang dalam penggunaan uang. Dengan rencana tersebut, pengeluaran menjadi lebih terkontrol dan terarah, sehingga seseorang dapat memantau kemana uang mereka dibelanjakan. 

Tidak perlu membuat anggaran yang rumit—cukup mencatat pos-pos pengeluaran secara sederhana. Langkah ini mempermudah pelacakan pengeluaran, baik yang bernilai kecil maupun besar.

3. Kesiapan Menghadapi Situasi Darurat

Salah satu ciri kesehatan finansial yang penting untuk diperhatikan adalah kemampuan menghadapi risiko atau situasi darurat yang mungkin memengaruhi kondisi keuangan di masa depan. 

Meskipun kesulitan tidak selalu muncul dalam situasi normal, risiko tersebut bisa saja terjadi secara tiba-tiba di masa sulit.

Tidak ada seorang pun yang menginginkan hal ini terjadi, tetapi risiko tidak dapat dihindari. Namun, kamu dapat mempersiapkannya dengan baik melalui kondisi keuangan yang sehat. 

Hal ini bisa diwujudkan dengan memiliki dana darurat atau tabungan yang cukup. Selain itu, proteksi tambahan seperti asuransi juga penting untuk menanggung risiko yang mungkin terjadi.

Dengan persiapan finansial yang matang, kamu akan lebih siap menghadapi situasi sulit tanpa mudah merasa stres. 

Dana darurat, misalnya, memiliki peran krusial dalam kehidupan. Idealnya, kamu perlu memiliki dana darurat sebesar 6 hingga 12 kali pengeluaran bulanan untuk tetap dapat menjalani kehidupan meskipun menghadapi keadaan darurat. 

Risiko yang mungkin terjadi meliputi PHK, kecelakaan, sakit, atau kejadian lain yang dapat menyebabkan hilangnya sumber penghasilan.

4. Kemampuan Memenuhi Kebutuhan Pokok

Tanda lain dari keuangan yang sehat adalah kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok dengan baik. Apakah penghasilanmu mencukupi kebutuhan dasar seluruh anggota keluarga? 

Kebutuhan pokok meliputi makanan dan minuman, tempat tinggal yang layak, layanan kesehatan, dan transportasi. Bagi yang memiliki anak, biaya pendidikan juga menjadi bagian penting dari kebutuhan pokok yang harus terpenuhi dengan baik.

5. Utang dengan Rasio yang Sehat

Meskipun hidup tanpa utang dan cicilan adalah impian banyak orang, kenyataannya tidak semua orang bisa terbebas dari utang. Memiliki utang memang hal yang wajar, tetapi harus dikelola dengan bijak. 

Untuk menjaga keuangan tetap sehat, pastikan rasio utang berada dalam batas yang aman, yaitu tidak lebih dari 30 persen dari total pendapatan.

Sebagai ilustrasi, jika penghasilanmu Rp 7 juta per bulan, maka jumlah utang yang ideal tidak boleh melebihi Rp 2,1 juta per bulan. Ketika utang melebihi rasio tersebut, keuanganmu bisa terganggu. 

Meskipun kamu mampu membayar kewajiban, lebih baik menghindari utang kecuali dalam situasi yang benar-benar mendesak atau penting.

6. Kedisiplinan dalam Membelanjakan Uang

Salah satu kunci memiliki keuangan yang sehat adalah menjaga pola pengeluaran dengan disiplin. 

Individu yang disiplin dalam membelanjakan uang menunjukkan bahwa mereka memiliki kendali yang baik atas keuangannya, yang menjadi indikator utama dari kesehatan finansial.

Penting untuk memiliki anggaran dan daftar keuangan yang terorganisir. Dengan adanya anggaran, kamu dapat mengontrol aktivitas belanja dan penggunaan uang secara lebih terarah. 

Tanpa kedisiplinan, meskipun memiliki rencana keuangan yang baik, tujuan finansial akan sulit tercapai. Disiplin dalam pengeluaran juga memberikan rasa cukup terhadap penghasilan yang dimiliki, sehingga keuangan tetap terjaga dalam kondisi optimal.

7. Tenang Menghadapi Tanggal Tua

Tanggal tua sering kali dianggap sebagai masa yang penuh tantangan yang harus dihadapi setiap bulan. Jika kamu merasa tertekan saat menghadapi tanggal tua, itu bisa menjadi tanda bahwa keuanganmu belum sehat. 

Sebaliknya, jika kamu bisa tetap tenang dan tidak khawatir saat mendekati tanggal tua, kemungkinan besar kamu sudah memiliki keuangan yang sehat.

Dengan pengelolaan keuangan yang baik, kebutuhan bulanan dapat terpenuhi, bahkan ada dana yang dialokasikan untuk dana darurat, investasi, dan asuransi. 

Untuk mencapai kondisi ini, coba periksa kembali apakah pengeluaran bulananmu sudah sesuai dengan anggaran dan kemampuan yang ada.

8. Persiapan Dana Pensiun

Kondisi fisik yang prima tidak akan bertahan selamanya, dan setiap orang pasti akan melewati usia produktif. Oleh karena itu, penting untuk mulai mempersiapkan dana pensiun sejak dini.

Meskipun saat ini kamu masih bisa memenuhi kebutuhan dengan penghasilan bulanan, bagaimana dengan 15 hingga 20 tahun ke depan? Alokasikan dana pensiun dalam pos pengeluaran bulanan sesuai kemampuanmu. 

Dana pensiun tidak selalu berupa tabungan, tetapi bisa juga dalam bentuk investasi seperti emas atau instrumen lainnya. Namun, pastikan memilih investasi yang aman dengan tingkat likuiditas yang tinggi agar dana pensiunmu tetap terjaga.

9. Memiliki Tabungan

Apakah kamu memiliki tabungan? Tabungan adalah salah satu indikator keuangan yang sehat. Idealnya, jumlah tabungan yang dimiliki setidaknya lima kali lipat dari penghasilan bulanan. 

Untuk mencapai jumlah tersebut, kamu bisa mengalokasikan dana secara rutin setiap bulan dalam anggaran pengeluaran.

Tabungan memiliki peran penting dalam mencapai tujuan keuangan di masa depan. Tabungan ini bisa disimpan dalam bentuk rekening bank atau tabungan emas, tergantung pada preferensimu.

10. Memiliki Aset Investasi

Keuangan yang sehat juga bisa dinilai dari kepemilikan aset investasi. Mereka yang memiliki aset investasi menunjukkan bahwa mereka sudah mulai membangun fondasi finansial yang kuat.

Investasi bukan hanya untuk mereka yang sudah mapan secara finansial, tetapi juga untuk siapa saja yang ingin mempersiapkan kestabilan keuangan di masa depan. 

Meskipun dengan kondisi keuangan yang terbatas, kamu tetap bisa berinvestasi, asalkan sesuai dengan kemampuan dan penghasilan yang ada.

Cara Cek Kesehatan Keuangan Pribadi

Bagaimana cara cek kesehatan keuangan pribadi dengan tepat? Meskipun hal ini bisa dilakukan secara mandiri, bagi pemula, beberapa langkah berikut dapat sangat membantu:

1. Tentukan Tujuan Keuangan

Langkah pertama dalam mengevaluasi kesehatan keuangan pribadi adalah dengan menetapkan tujuan keuangan secara jelas. Misalnya, menabung untuk masa pensiun, menikah, membeli rumah, atau tujuan finansial lainnya yang ingin dicapai di masa depan.

Selanjutnya, bagi tujuan tersebut ke dalam dua kategori waktu, yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Ini akan memudahkan dalam menentukan prioritas dan membantu mengalokasikan anggaran dengan bijak.

2. Evaluasi Aset dan Investasi

Langkah berikutnya dalam menilai kondisi keuangan adalah dengan mengevaluasi aset dan investasi yang dimiliki. Tinjau performa investasi dan tentukan apakah perlu melakukan perubahan atau diversifikasi pada portofolio investasi. 

Selain itu, pastikan juga untuk melindungi aset yang ada dengan produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi keuanganmu.

3. Atur Anggaran Bulanan

Untuk memastikan kesehatan keuangan, sangat penting untuk mengatur anggaran bulanan. Anggaran ini akan memudahkan kamu dalam mengetahui kebutuhan yang harus dipenuhi serta membantu mencapai tujuan keuangan yang telah ditetapkan. 

Dengan anggaran yang rapi dan terperinci, kamu bisa mengontrol pengeluaran dan memastikan bahwa kebutuhan tidak melebihi anggaran yang telah disusun. 

Mengatur keuangan pribadi memiliki banyak manfaat, jadi pastikan untuk melakukannya secara konsisten!

4. Periksa Pembayaran Pajak dan Utang

Hal lain yang tidak kalah penting dalam mengevaluasi kesehatan keuangan adalah memeriksa pembayaran pajak dan utang. Ini merupakan langkah yang krusial karena setiap aspek keuangan harus diperiksa dengan seksama.

Tanyakan pada diri sendiri sejauh mana kemampuanmu dalam membayar utang dan pajak. Dengan cara ini, kamu bisa memprioritaskan anggaran untuk membayar kewajiban-kewajiban tersebut sebelum memenuhi kebutuhan yang lebih bersifat sekunder.

5. Miliki Dana Darurat

Apakah kamu sudah memiliki dana darurat? Dana darurat sangat penting karena dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan mendesak, terutama ketika terjadi risiko kehilangan sumber penghasilan atau kemampuan finansial.

Seperti namanya, dana darurat dirancang untuk membantu menghadapi situasi tak terduga. Idealnya, dana darurat harus mencakup pengeluaran selama 3 hingga 6 bulan, namun jumlah ini bisa disesuaikan dengan jumlah tanggungan dalam rumah tangga.

Mulailah mengalokasikan sebagian penghasilanmu untuk membentuk dana darurat, dan pilih metode yang sesuai untuk menentukan persentase dana yang perlu disisihkan, termasuk untuk kebutuhan pengeluaran lainnya.

6. Catat Pengeluaran

Untuk mengecek kesehatan keuangan pribadi, kamu harus mencatat semua pengeluaran, baik yang besar maupun kecil. Ini adalah langkah penting dalam mengelola keuangan.

Pastikan untuk konsisten dalam mencatat pengeluaran harian, mingguan, maupun bulanan, termasuk pembayaran kewajiban lainnya.

Dengan mencatat pengeluaran, kamu bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai arus kas, yaitu uang yang keluar dan masuk dalam periode tertentu, seperti setiap bulan.

7. Belanjakan dan Gunakan Uang dengan Bijak

Jika ingin mengecek kesehatan keuangan, penting untuk bersikap bijak dalam mengelola uang. Oleh karena itu, membuat catatan pengeluaran yang rinci sangat penting.

Dengan daftar pengeluaran yang teratur, kamu dapat menghindari perilaku konsumtif dan impulsif yang dapat menyebabkan pemborosan untuk hal-hal yang tidak terlalu penting.

Orang yang bijak dalam menggunakan uang biasanya akan mempertimbangkan kembali sebelum membeli barang, terutama yang bernilai besar.

Cobalah untuk menunggu setidaknya satu minggu sebelum membeli sesuatu yang kamu inginkan. Selama waktu tersebut, kamu bisa mengevaluasi kembali apakah barang tersebut benar-benar dibutuhkan atau hanya sekadar keinginan. 

Jika kamu ingin memberikan reward pada diri sendiri, sesekali tidak masalah, tetapi pastikan untuk melakukannya dengan bijak dan sesuai dengan kemampuan finansial.

Rumus Keuangan Sehat

Apa sebenarnya rumus keuangan sehat? Mungkin sebagian dari kamu masih penasaran mengenai hal ini. 

Bagi yang sedang berusaha mempersiapkan keuangan yang sehat, selain menilai berbagai indikator dan melakukan cek kesehatan keuangan, menerapkan rumus berikut juga sangat penting.

Dalam mengelola keuangan dengan bijak, ada beberapa formula yang bisa kamu gunakan. Salah satu rumus yang dapat dijadikan acuan dalam mencapai keuangan yang sehat adalah rumus 10-20-30-40. 

Dengan rumus ini, kamu akan memiliki panduan dalam mengalokasikan dana dari penghasilan, yaitu:

  • 40 persen untuk kebutuhan biaya rumah tangga
  • 30 persen untuk pembayaran kewajiban atau cicilan dan utang
  • 20 persen untuk tabungan, investasi, dan asuransi
  • 10 persen untuk biaya sosial dan hiburan

Sebagai penutup, dengan memahami dan menerapkan cara cek kesehatan keuangan, kamu bisa memastikan keuangan tetap terjaga dan siap menghadapi masa depan yang lebih stabil.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index